Kita sebagai manunsia biasa tentu hanya nenrima
takdir yang diberikan Tuhan sebagai pencipta manusia. Tetapi ada hal-hal yang
perlu juga diusahakan sebagai manusia, karena memang itulah awal penciptaan
manusia yang di karuniai akal. Nah, berkenaan dengan hal itu perlu juga kita
mengerti akan akar sebab suatu masalah. Dalam kesempatan ini masalah Autis yang
banyak terjangkit pada anak-anak. Mungkin artikel yang saya baca di okezone.com
dibawah ini akan sedikit membantu...
Bayi yang terkena banyak polusi udara di dalam rahim dan selama
tahun pertama hidup mereka lebih mungkin menjadi autis. Demikian hasil dari
sebuah penelitian yang dilakukan di Los Angeles. Benarkah?
Penemuan
ini mendukung penelitian sebelumnya yang mengaitkan bagaimana anak-anak dekat
dengan jalan raya hidup dengan risiko autisme. Dalam penelitian tersebut, lebih
dari 500 anak-anak terkena polusi tiga kali lebih mungkin untuk memiliki
autisme daripada anak-anak yang dibesarkan dengan udara bersih.
"Kami
tidak mengatakan polusi lalu lintas menyebabkan autisme, tetapi mungkin menjadi
faktor risiko untuk itu," kata Heather Volk, asisten profesor di Sekolah
Kedokteran Keck dari University of Southern California di Los Angeles, seperti
yang dilansir Reuters.
Autisme
adalah gangguan spektrum mulai dari ketidakmampuan mendalam untuk berkomunikasi
dan keterbelakangan mental untuk gejala ringan terlihat pada sindrom Asperger.
Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang terkena kontaminasi partikel udara (campuran asam, tanah logam, dan debu) memiliki sekitar dua kali lipat peningkatan risiko autisme. Jenis polusi regional ini telah dilacak oleh Badan Perlindungan Lingkungan.
Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang terkena kontaminasi partikel udara (campuran asam, tanah logam, dan debu) memiliki sekitar dua kali lipat peningkatan risiko autisme. Jenis polusi regional ini telah dilacak oleh Badan Perlindungan Lingkungan.
Namun,
peneliti lain mempertanyakan bagaimana polusi bisa mengubah perkembangan otak
dan menyebabkan autisme. Hal tersebut diungkapkan Uta Frith, seorang profesor
perkembangan kognitif di University College London.
Saya
rasa ini sangat tidak mungkin. Studi ini tidak menyajikan mekanisme meyakinkan
dimana polutan dapat mempengaruhi perkembangan otak mengakibatkan autisme,”
tutur Frith pada BBC.
Salah
satu tantangan dengan gaya penelitian adalah bahwa hal itu sulit untuk
memperhitungkan setiap aspek kehidupan yang mungkin mempengaruhi kemungkinan
autisme berkembang, seperti riwayat keluarga
Sumber: www.okezone.com