Rabu, 21 November 2012

0 ANAK ANDA SUKA JAJAN? WASPADA DENGAN ZAT BERBAHAYA DALAM JAJANAN


Jajanan, bagi sebagian anak sekolah ibarat sebuah hiburan disela-sela istirahat atau menunggu jemputan datang. Memang anak sekolah merupakan ladang yang empuk bagi pedagang jajanan untuk memasarkan dagangannya. Bagi pedagang yang jujur dan sadar akan kesehatan mungkin tidak mengapa. Tetapi temuan BPOM yang banyak dirilis di media TV ataupun media cetak, sungguh mencengangkan. Banyak jajanan pasar yang terindikasi dicampur dengan zat yang berbahaya demi mengeruk keuntungan yang berlebih tanpa memperhitungkan dampak bagi kesehatan anak.

Berdasarkan data dari pemantauan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ada beberapa jajanan anak sekolah yang kerap ditambahi dengan zat-zat berbahaya atau dalam pengolahannya tidak memperhatikan aspek kebersihan.

"Zat kimia yang sering kita sampling adalah boraks (pengawet non makanan dan pestisida), formalin (pengawet non makanan dan disinfektan) dan pewarna non makanan. Kalau boraks paling banyak pada jajanan bakso, formalin pada mi dan pewarna pada kerupuk, gulali atau cendol. Sekarang juga mulai banyak pada pangan segar seperti manisan atau asinan buah," ujar Drs Halim Nababan, MM, Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM, dalam acara Media Gathering di Kantor BPOM, Jakarta, Selasa (20/11/2012).

Menurut Halim, penambahan zat berbahaya pada jajanan anak biasanya dilakukan pedagang untuk menarik si anak melalui warna atau bentuk yang lucu. Selain itu juga agar jajan dagangannya dapat bertahan lama. Sayangnya, zat tambahan itu justru dapat berbahaya bagi tubuh, terlebih anak-anak.

Berdasarkan pantauan BPOM, jajan sekolah tidak sehat paling banyak dijual oleh pedagang keliling yang berjualan di luar area atau pagar sekolah. Sedangkan di kantin, BPOM berupaya bekerja sama dengan pihak sekolah untuk dapat memberikan pengarahan pada penjaga atau pemilik kantin.

"Yang perlu diwaspadai juga kalau pedagang pakai es balok. Es balok itu kan untuk mendinginkan ikan bukan untuk pangan," lanjut Halim.

Karena orang tua tidak bisa mengawasi anaknya selama 24 jam penuh, orang tua harus mengajarkan kepada anak-anaknya agar lebih selektif dalam memilih jajanan.

Sebaiknya selalu bekali putra putri Anda dengan makanan sehat saat berangkat ke sekolah agar tidak teracuni oleh zat-zat berbahaya dari jajanan tak sehat yang ada di sekolah. Orang tua juga perlu waspada dengan jajanan yang paling rentan dengan zat pencemar berbahaya.

Berikut hal-hal yang perlu orangtua tanamkan pada anak agar lebih cermat dalam memilih jajanan sehat di sekolah menurut BPOM, antara lain:

Pilih jajanan dengan kondisi yang baik

Sebelum membeli makanan, pastikan kondisinya masih segar dan tidak basi. Penjual jajanan kadang tetap menjual makanan sisa jualan hari sebelumnya tanpa memperhatikan kondisi makanan tersebut. Hindari membeli makanan yang telah berlendir, berubah warna atau berubah bau.

Hindari membeli jajanan dengan warna ngejreng

Beberapa pedagang menambahkan zat pewarna rhodamin agar makanan lebih menarik perhatian anak-anak. Padahal rhodamin merupakan zat pewarna yang biasanya digunakan untuk pewarna tekstil atau percetakan, yang berbahaya jika digunakan untuk makanan.

"Kalau warna makanan cocok dengan warna pakaian Anda, itu pasti pakai pewarna non pangan. Kalau dia alami pakai kunyit, warnanya tidak sama dengan baju," jelas Halim.

Hindari jajan makanan yang mengandung bahan berbahaya

Beberapa pedagang nakal kadang menambahkan formalin pada proses pembuatan mie basah dengan tujuan agar mie lebih tahan lama hingga 7 hari. Selain itu, imbau anak Anda untuk menghindari jajanan seperti bakso, cilok, cimol dan cireng karena beberapa penjualnya kadang menambahkan boraks agar teksturnya lebih kenyal.

Belilah makanan yang dijajakan dalam keadaaan tertutup

Para penjual gorengan yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan dalam keadaan terbuka akan membuat makanan tercemar mikroba dan kuman patogen dari debu-debu jalanan. Belilah makanan yang dijajakan dalam kemasan yang lebih tertutup untuk menghindari paparan debu, kuman dan lalat.

Makanan yang sehat adalah nutrisi yang sehat untuk perkembangan otak, sehingga biasakan memberi makanan anak-anak kita dengan nutrisi yang sehat agar anak kita menjadi generasi yang unggul.

Artikel diambil dari http://www.detik.com

 

KOMUNITAS KELUARGA Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates