Pendidikan
karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja,
tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa kini. Bahkan
kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang
sama. Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang
yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan yang
duduk di kursi penting yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah
mereka sudah menunjukan kualitas karakter yang baik dan melegakan
hati kita? Dari sudut pandang psikologis, saya melihat terjadi penurunan kualitas “usia psikologis” pada anak yang berusia 21 tahun pada tahun
20012, dengan anak yang berumur 21
pada tahun 2001. Maaf jika ini mengejutkan dan menyakitkan.
Saya
berulangkali bekerjasama dengan anak usia tersebut dan hasilnya kurang
maksimal. Dan secara tidak sengaja saya menemukan pola ini cenderung berulang,
saya amati dan evaluasi perilaku dan karakter mereka. Bagi Indonesia
sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha
sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan
kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan
yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat
Indonesia. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam
informasi, tidak melihat baik dan buruk. Nah, oleh karena itu, kita
sebagai orang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk
memberikan pendidikan
karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan
kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. Misalnya, dengan memukul,
memberikan pressure yang pada akhirnya menjadikan anak
bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil
resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut
akan dibawanya sampai ia dewasa. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan
adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Dan, saya
beritahukan pada anda bahwa karakter tidak sepenuhnya bawaan
sejak lahir. Dan pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter itu.
Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik,
mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter
anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap
dari perilaku kita sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya.
Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan
berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari
lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk
karakter yang positif dan sukses.
Karakter akan
terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia
(triangle relationship), yaitu
hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan
sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap
hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya
menjadi nilai dan keyakinan anak. Pemahaman negatif akan
berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan
memperlakukan dunianya dengan positif. Biasakan anak bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungansekitar. Seperti itulah, lingkungan baik
dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu
pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun
hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Seperti yang
kita ketahui, manusia sebenarnya memiliki daya cipta, rasa dan karsa. Lalu apa
yang terjadi? Dengan begitu kita bisa menambah kesempatan untuk mengeksplore
diri kita. Keseimbangan antara kecerdasan kognitif (pengetahuan), perasaan
(afektif) dan tindakan (action) akan membangun kekuatan karakter diri yang baik. Sebab, karakter diri adalah cara pikir dan prilaku
yang khas dari individu untuk hidup dan bekerja sama dengan sekitarnya.
Karakter diri
yang baik ini akan sangat menentukan proses pengambilan keputusan, berperilaku dan
cara pikir kita. Yang pada akhirnya akan menentukan kesuksesan kita. Semua itu
adalah wujud dari kekuatan karakter yang mereka miliki.
Membangun Kekuatan
Karakter
Sebab, karakter mengendalikan pikiran dan perilaku
kita, yang tentu saja menentukan kesuksesan, cara kita menjalani hidup, meraih
obsesi dan menyelesaikan masalah.
Sebenarnya
masing-masing dari kita memiliki karakter yang khas. Dan, kekhasan karakter tersebut merupakan kekuatan karakter kita. Mereka yang bijak dan tidak suka
konflik bisa menjadi pendamai. Itu semua adalah kekuatan karakter. Dan, setiap karakter akan dibutuhkan dalam setiap
pergaulan, baik pergaulan kerja, organisasi atau masyarakat.
Pendidikan karakter diberikan
melalui penanaman nilai-nilai karakter. Seorang anak akan meniru dan
mengidentifikasi apa yang ada di sekelilingnya. Role model positif akan membentuk karakter yang positif dan sebaliknya role model
negatif akanmembentuk keprbadian
dan karakter negatif.
Kekuatan karakter akan terbentuk dengan sendirinya jika
ada dukungan dan dorongan dari lingkungan sekitar. Karakter yang kuat pada akhirnya akan berperan
optimal di setiap interaksi sosial.
Pendidikan karakter merupakan
salah satu hal penting untuk membangun dan mempertahankan jati diri
bangsa. Pendidikan karakter yang dilakukan belum sampai pada tingkatan
interalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya keberhasilan pendidikan karakter adalah terjadinya
perubahan karakter, yang tentu saja suatu
perjuangan yang berat, suatu latihan yang terus-menerus untuk menghidupi
nilai-nilai yang baik dan tidak terlepas dari faktor lingkungan sekitar. Manusia
Indonesia yang bermoral, berakhlak dan berperilaku baik;
Mencapai masyarakat yang
cerdas dan rasional
Manusia Indonesia ke
depan menjadi manusia yang inovatif dan terus mengejar kemajuan. Dengan
hakekat pendidikan karakter dibangun dengan metodologi yang tepat, maka diharapkan dapat dibangun intellectual
curiosity dan membangun common sense.